|
|
|
|
|
|
|
Administrator |
|
|
|
All efforts to enter into this website are logged.
|
|
|
|
|
|
|
Banyak Orang Indonésia Yang Bodoh Tapi Banyak Ngomong dan Sok Pinter
Mawan A. Nugroho, 21 Peb 2013 07:34:36 WIB
Pertama kali anda membaca tulisan ini, mungkin anda berprasangka buruk kepada saya. Hahaha... Jangan dong. Anda tidak mau kan seperti meréka yang saya omongin? Maksud saya begini. Coba anda lihat di télévisi. Banyak sekali orang bodoh yang tidak ahli di bidangnya tiba-tiba merasa dirinya paling benar lalu mencela dan menyalahkan orang lain. Padahal kita adalah orang Melayu yang menjunjung tinggi sopan santun. Bahkan orang Barat pun tidak separah seperti kita. Celakanya, yang sok pinter itu bukan hanya orang-orang golongan atas. Rakyat jelata pun bahkan lebih banyak. Coba saja anda duduk-duduk di kedai kopi lalu dengarkan para kuli atau sopir angkutan umum yang membicarakan politik. Pasti anda akan tertawa di dalam hati. Oké... tak usah banyak kata pembuka, mari saya tunjukkan beberapa bukti kebodohan meréka.
Di BlackBerry Messenger dan di situs web, kita mungkin pernah dan bahkan sering mendapati cacian bodoh seperti di bawah ini: "Balonku ada 5... rupa-rupa warnanya... merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru... meletus balon hijau, dorrrr!!!"
Perhatikan warna-warna kelima balon tersebut, kenapa tiba-tiba muncul warna hijau? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 ! Hahaha… ini bukti paling nyata dari yang saya maksudkan. Sekolah TK-nya di mana sih? Jangan-jangan butuh 10 tahun untuk lulus TK. Itu pun diluluskan karena gurunya sudah frustasi. Dengar ya… yang betul itu: "Hijau, Kuning, Kelabu, Mérah Muda, dan Biru. Meletus balon Hijau… Dooor…"
Lihat, tidak ada yang salah pada liriknya. Hufs… yang sudah menulis kebodohan di atas sebaiknya segera meminta maaf kepada bapak AT Machmud.
Bukti kebodohan ke 2:
Ada yang menulis seperti ini: "Aku seorang kapiten... mempunyai pedangpanjang...kalo berjalan prok..prok.. prok... aku seorang kapiten!"
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi).
Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : "mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang).. kalo berjalan prok..prok.. prok.."
nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi : "mempunyai pedang panjang... kalo berjalan ndul..gondal. ..gandul.. atau srek.. srek.. srek.." itu baru sesuai dengan kondisi pedang panjangnya! Ini lagi kebodohan orang yang cuma bisa mengkritik tapi malu memuji orang lain. Saya pikir tidak ada yang salah pada lagu tersebut. Boléh dong saya bilang: Aku seorang kapitén yang mempunyai pedang panjang. Kalau aku berjalan, suara sepatuku "Plok… plok… plok…" Kalau tidur mendengkur. Kalau makan berdoa dulu. Dan seterusnya.
Bukankah lagu Shinchan juga begitu? Malah syairnya lebih "tidak konsistén". Héy… ini lagu bro, bukan skripsi.
Seluruh kota
Merupakan tempat bermain yang asyik
Oh senangnya
Aku senang sekali
Kalau begini, aku pun jadi sibuk
Berusaha mengejar-ngejar dia
Matahari menyinari semua perasaan cinta
Tapi mengapa hanya aku yang dimarahi
Di musim panas
Merupakan hari bermain gembira
Sang gajah terkena flu
Pilek tiada henti-hentinya
Sang beruang tidur dan tak ada yang berani ganggu dia
Oh sibuknya, aku sibuk sekali…
Bukti kebodohan ke 3:
Ada yang menulis seperti ini:
"Pok ame ame.. belalang kupu-kupu.. siang makan nasi, kalo malam minum susu.."
Ini jelas lagu dewasa dan tidak konsumsi anak-anak! karena yang disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom bolehmaem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu! Komentar saya: Hahaha… Sudah bodoh, otak mesum pula. Apa yang salah pada lagu itu? Jangan-jangan kalau saya bernyanyi "Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam" dibilang porno. Saya bernyanyi "Aku seorang kapitén, mempunyai pedang panjang" dibilang porno juga. Coba saya bilang "kaca spion", apakah juga tetap dibilang porno karena kaca spion ada dua, di kiri dan di kanan seperti (maaf) payudara perempuan? Hadoooh… cuci dulu déh otaknya. Jangan sekitar selangkangan melulu yang dipikirkan. Kacau.
Banyak kritikan yang asal jeplak. Misalnya, "Kalau cuma menanam jagung, mengapa harus mencangkul yang dalam?" Héhéhé… Sebelum biji jagung ditanam bukankah tanah perlu digemburkan?
Ah… lama-lama capé mendengar kritik orang-orang yang asal jeplak. Apakah tidak lebih bagus jika kita membiasakan diri memuji jika orang lain berpréstasi dan tak perlu mengkritik terlalu pedas jika kesalahannya tidak fatal. Jika pun harus mengkritik, mari lakukan dengan cara yang sopan dan berikan solusinya, bukan dengan mencela dan memaki-maki.
Bersambung
Share on:
Belum ada komentar untuk artikel ini. Tambah komentar singkat.
Perhatikan! - Komentar anda baru dapat dilihat oleh umum setelah mendapat persetujuan dari Administrator.
- Untuk membendung serbuan spam, satu orang hanya boleh mengirimkan 5 komentar perhari. Jumlah komentar anda hari ini: 0 komentar.
- Nama ibukota negara kita adalah nama kota yang terletak di antara kota Tangerang dan Bekasi, tujuh karakter.
Pay attention please! - Your comment will be visible to the public after the approval of the Administrator.
- To stem the invasion of spams, one person may only submit 5 comments per day. The number of your comments today: 0 comment(s).
- Do not waste your time by trying to send spam. I guarantee your efforts will be futile. Okay... Suppose you could probably pass a CAPTCHA test, but you will not be able to pass a special test of us. Trust me!
|
|
|
|