|
|
Memahami Arti Jodoh
Mawan A. Nugroho, 10 Jul 2010 11:33:42 WIB
Berapa jumlah penduduk di Indonesia? Menurut data sensus penduduk tahun 2000 adalah 205 juta jiwa. Misalkan separuhnya adalah perempuan, dan yang dewasa dan belum menikah adalah 20%, maka si Fulan sebenarnya bisa memilih satu dari 20,5 juta perempuan! Kelihatannya banyak, tapi harus diingat bahwa lelaki pun jumlahnya sekitar itu.
Bagi yang pernah ikut Pramuka pasti pernah bermain "mencari teman". Caranya: Para Pramuka berbaur secara acak. Lalu ketika kakak Pembina mengacungkan dua jari, maka tiap-tiap peserta harus mencari satu pasangan. Mungkin kelak ada satu peserta yang tidak mendapat pasangan.
Begitulah kira-kira mencari jodoh.
Kadang ada yang dengan mudahnya mendapatkan pasangan, lalu menikah di usia muda. Tapi ada juga yang mesti berkelana ribuan kilometer dan menunggu belasan tahun untuk mendapatkan pasangan.
Ada sebuah kisah.
Saya melihat seorang kakek-kakek berjalan di depanku. Wajahnya tampak sedih dan lelah.
Lalu kutanya, "Kakek dari mana? Mengapa sendirian?"
Kakek itu menjawab, "Saya dari suatu desa nun jauh di sana. Saya sendirian karena memang belum menikah."
"Hah? Apakah kakek belum menemukan perempuan yang sesuai kriteria kakek?" Tanyaku.
Dia terdiam sejenak. Lalu menjawab, "Sepanjang perjalananku, saya beberapa kali bertemu dengan seorang perempuan. Tapi mereka bukan yang sesuai dengan harapanku. Pernah sekali waktu saya bertemu dengan seorang perempuan yang 100% sangat sesuai dengan yang saya cari... Perempuan yang sangat sempurna."
Saya penasaran, lalu bertanya, "Lho? Kalau sudah bertemu, mengapa kakek tidak melamarnya?"
Kakek itu menarik nafas panjang, lalu menjawab, "Dia juga mencari pria yang sesuai dengan kriterianya. Dan di matanya, saya tidak sempurna."
Ini kisah yang lain.
Seorang pemuda sedang duduk-duduk di sebuah persawahan, bersama dengan seorang guru spiritualnya. Si pemuda bertanya, "Guru... tolong ceritakan apa itu jodoh."
Si guru terdiam sejenak, lalu berkata, "Begini. Kamu lihat pematang sawah di depan itu?"
"Iya, saya melihat," jawab si pemuda.
"Di sepanjang pematang itu ada banyak bunga. Tugasmu adalah berjalan menelusuri pematang itu. Kamu hanya boleh berjalan maju. Tidak boleh mundur. Lalu ambil-lah sebuah bunga YANG TERBAIK menurutmu."
Lalu si pemuda itu mulai berjalan menelusuri pematang.
Setelah beberapa saat, si pemuda kembali menemui sang Guru tanpa membawa sekuntum bunga pun! Sang guru bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa apa-apa? Coba ceritakan."
Si pemuda menjawab, "Tadi di sepanjang perjalanan saya sempat melihat sebuah bunga yang sangat bagus. Saya ingin memetiknya. Tapi saya takut, jangan-jangan di depan masih ada bunga yang lebih bagus. Maka saya tinggalkan bunga itu. Sesampai di depan, saya melihat bunga lain. Tapi tidak sebaik yang tadi. Maka saya lanjutkan. Begitu seterusnya sampai saya menyadari bahwa saya sudah sampai di ujung pematang sedangkan saya belum memetik satu pun bunga."
Si guru berkata, "Bunga-bunga itu ibarat perempuan, dan pematang itu ibarat waktu dan usiamu. Jika kamu terus sibuk memilih yang terbaik, maka kamu mungkin malah tak kan pernah mendapatkan apa-apa."
Semoga dua cerita di atas berguna bagi saya, anda, dan kita semua.
Mawan A. Nugroho
10 Juli 2010
Share on:
Komentar-komentar: (Yang sudah disetujui) Asmaul pada 27 Mei 2011 08:17:18 WIB menulis: hemmmm......!!!!! JOdoh..???? Tambah komentar singkat.
Perhatikan! - Komentar anda baru dapat dilihat oleh umum setelah mendapat persetujuan dari Administrator.
- Untuk membendung serbuan spam, satu orang hanya boleh mengirimkan 5 komentar perhari. Jumlah komentar anda hari ini: 0 komentar.
- Nama ibukota negara kita adalah nama kota yang terletak di antara kota Tangerang dan Bekasi, tujuh karakter.
Pay attention please! - Your comment will be visible to the public after the approval of the Administrator.
- To stem the invasion of spams, one person may only submit 5 comments per day. The number of your comments today: 0 comment(s).
- Do not waste your time by trying to send spam. I guarantee your efforts will be futile. Okay... Suppose you could probably pass a CAPTCHA test, but you will not be able to pass a special test of us. Trust me!
|
|
|
|
|
|
|