|
|
|
|
|
|
|
Administrator |
|
|
|
All efforts to enter into this website are logged.
|
|
|
|
|
|
|
Jangan Marahi Kasir Mini Market
Mawan A. Nugroho, 25 Jul 2015 01:18:14 WIB
Di média sosial sedang ramai diperbincangkan tentang uang kembalian yang kurang saat kita membayar di kasir mini markét (misalnya Alfamart dan Indomaret). Ada yang menanyakan ke mana uang yang didonasikan itu disumbangkan. Ada pula yang mempermasalahkan prosédurnya. Pada tulisan ini saya tidak akan ikut beropini karena di luar sana sudah banyak yang bagus. Saya akan memandang dari sisi kasir, pegawai kecil yang umumnya adalah lulusan SMA/SMK dan dari kalangan ékonomi menengah ke bawah.
Setiap satu bulan sekali, pegawai Alfamart dan Indomaret lembur sampai pagi untuk melakukan pencocokan antara barang yang terjual dengan uang yang masuk. Meréka menamakan “Stock Opname”. Di supermarkét besar —misalnya Carrefour atau Hypermart— meréka menyebutnya “Inventory”. Tidak seperti di supermarkét Besar, di mini markét jika ternyata ada selisih, maka kekurangan ini ditanggung oléh seluruh karyawan toko, mulai dari Kepala Toko, Kasir, sampai Pramu. Bentuknya adalah pemotongan gaji. Pada toko-toko yang sering terjadi pencurian, pemotongan gaji ini bisa mencapai ratusan ribu rupiah perbulan. Uniknya, Pemilik Toko yang ékonominya lebih baik dari pada karyawannya, justru tidak ikut menanggung kerugian ini.
Saya pernah menemui kejadian, seharusnya uang kembalian adalah Rp 300. Tapi karena kasir tidak mempunyai uang récéh Rp 200 dan Rp 100, maka dia memberikan Rp 500. Orang awam mungkin menduga, selisih Rp 200 itu ditanggung oléh toko. Padahal itu adalah uang pribadi kasir. Di akhir jam kerjanya, kasir harus menyetor uang sesuai yang tercatat di komputer. Bila kurang, kasir harus nombok.
Karena itulah, jika saya menemui kejadian seperti ini, saya cepat-cepat bilang, “Nggak usah Néng. Kembaliannya buat kamu saja.”
Memberikan tips seperti ini, sama seperti kita memberikan tips ke tangan pelayan pizza atau ke tangan room boy di hotél, yaitu untuk dirinya pribadi. Anggap saja ungkapan rasa terima kasih dari kita karena meréka sudah memberikan pelayanan yang baik, padahal mungkin saja di balik keramahannya ini si kasir sedang “nge-long” (istilah untuk kerja maraton: Kemarin masuk siang pulang jam 22:30 lalu hari ini masuk pagi sehingga hanya punya waktu sedikit untuk tidur).
Kembali ke pokok pembicaraan. Menurut saya, langkah yang paling bijak adalah mengubah sistem, yaitu yang harus dibayar oléh konsumén dibulatkan ke bawah mendekati kelipatan Rp 500-an terdekat, sehingga kekurangan ini ditanggung oléh Pemilik Toko. Jangan dilimpahkan ke kasir, apalagi membiarkan kasir sebagai bidak untuk dimarahi konsumén. Istilahnya, masyarakat vs pemilik toko, kasir di tengah-tengah yang babak belur. Sekali lagi, kasir biasanya adalah anak-anak yang baru lulus SMA/SMK dan dari ékonomi menengah ke bawah. Anggap saja meréka adalah anak-anak kita sendiri.
Yang terakhir, bila anda khawatir uang kembalian itu disumbangkan ke tempat yang salah, lebih baik saat kasir bertanya, “Uang kembaliannya mau disumbangkan?”
Jawab saja, “Jangan disumbangkan. Buat kamu saja.” Atau bawalah uang récéhan Rp 100 dan Rp 200-an dari rumah sehingga tidak perlu ada uang yang menjadi permén atau dipermasalahkan ke mana larinya.
Solusi lainnya? Bayarlah dengan Kartu Debet atau Kartu Krédit.
Mawan A. Nugroho.
Catatan:
Saya bukan kasir, tidak mempunyai saudara yang bekerja di mini markét, dan tidak menjadi pewaralaba mini markét.
Share on:
Komentar-komentar: (Yang sudah disetujui) nurma nun pada 17 Agt 2016 22:26:29 WIB menulis: Maaf ... ikutan coment.. saya setuju bgt ama blog ini .. 1 dari 1000 org bisa beropini sbaik ini ... maaf aku ijin sare iya di bbm ama fb biar bnyak yg baca juga....
saya kasir slah satu mni market.. ngerasain bgt ... gmana rasanya ... aku sih kerja sesuai prosedur aturan .. komsumen adalah raja .. bila ada yg komplain mslah apapun lbh baik mngalah dan mninta maaf dgn ttur kata yg baik dan sopan....
Tuntutan kasir kan berat bila lpa menawar kan pls saat playanan.. customer gratir pls 50rb itu dari uang pribadi ksiryg byar... dsb
Ksus lain mis. Kalo harga tdk ssuai sma di rak.. aku mnanggapinya dgn kata maaf dan customer berhak dpt haraga termurah ... itu ksir yg byar selisih nya...
mohon maaf share aja ... merdeka buat kasir....
konsumen adlah raja.. utamakan pelayanan agar tidak kabur ke kompetitor lain :-D :-D Afni pada 16 Agt 2016 00:42:38 WIB menulis: Terimakasih pak, semoga blog ini bermanfaat 😊😊😊 widya ayu nuryatin pada 08 Okt 2015 10:05:55 WIB menulis: Alhmdulilah msh ada yg peduli dg hal sepele namun bagi yg bersangkutan (kasir) sgt berarti :-) semoga makin banyak org yg mengerti dan berpemikiran sama sperti anda sehingga kasir tdk melulu yg disalahkan dan dipermasalahkan, amin :-) Afifah pada 01 Agt 2015 23:42:53 WIB menulis: Tulisan ini mengingatkan untuk tidak berburuk sangka. Setiap apa pun lebih baik positive thinking dahulu. Mawan A. Nugroho pada 01 Agt 2015 12:00:16 WIB menulis: Makan bakso ada pengamén, ngasih Rp 2.000.
Di parkiran, bayar parkir liar Rp 2.000.
Giliran belanja di Mini Markét, duit récéh Rp 200 ditagih, berburuk sangka menyangka kasir akan korupsi. Diganti permén tidak mau. Giliran kasirnya réla ngasih Rp 500 dibentak "Mau menyuap saya?"
Subhanallah…
Kalau saya sih, ikhlaskan saja Rp 200 untuk kasir. Setidaknya saya telah menebarkan keceriaan kepada sekelilingku. Keceriaan itu menular lho. Rizkyyogya pada 31 Jul 2015 13:45:25 WIB menulis: Saya juga setuju dengan tulisan anda. Intinya, kita harus berbuat baik terhadap sesama makhluk. Jangan negatif thinking duluan. Semoga semakin banyak orang yang tahu akan hal ini. Pemilik Toko pada 31 Jul 2015 11:15:23 WIB menulis: Saya setuju dengan tulisan anda, cuma mungkin perlu koreksi dibagian Fakta, bahwa pemilik toko justru menanggung selisih yang ada sampai nilai tertentu, apabila diatas nilai tersebut, baru ditanggung oleh karyawan Teguh pada 30 Jul 2015 13:19:31 WIB menulis: Setuju, Minimarket biasanya punya kartu electronic yang bisa diisi ulang ( kartu Aku atau Indomaret card ), kalau memang pengunjung rutin dan tidak mau salah kembalian bisa menggunakan kartu tsb, jadi struk Belanjaan dan Struk EDC bisa disamakan sehingga kasir tidak memikirkan Variance, khan mereka jadi lebih happy. augus radithya nugraha pada 30 Jul 2015 07:10:50 WIB menulis: Alhamdulillah, semoga kita sadar akan hal sekecil itu. Semoga kalian termasuk di dalam nya. Jangan takut akan kerugian allah swt. Selalu memberi kita rezeki. Aminn... rendy pada 30 Jul 2015 00:18:20 WIB menulis: Mksih bngt loh kk,alhamdulillah masih ada
yg peduli dgn kami dalam hal ini, alinda pada 29 Jul 2015 14:46:25 WIB menulis: tulisan anda sama persis dngn yg diceritakan sepupu saya.dulu dia kerja disalah satu supermarket itu.alhamdulillah skrng dia sudah pindah dan mendapat pekerjaan yg lbh baik Tambah komentar singkat.
Perhatikan! - Komentar anda baru dapat dilihat oleh umum setelah mendapat persetujuan dari Administrator.
- Untuk membendung serbuan spam, satu orang hanya boleh mengirimkan 5 komentar perhari. Jumlah komentar anda hari ini: 0 komentar.
- Nama ibukota negara kita adalah nama kota yang terletak di antara kota Tangerang dan Bekasi, tujuh karakter.
Pay attention please! - Your comment will be visible to the public after the approval of the Administrator.
- To stem the invasion of spams, one person may only submit 5 comments per day. The number of your comments today: 0 comment(s).
- Do not waste your time by trying to send spam. I guarantee your efforts will be futile. Okay... Suppose you could probably pass a CAPTCHA test, but you will not be able to pass a special test of us. Trust me!
|
|
|
|