|
|
|
|
|
|
|
Administrator |
|
|
|
All efforts to enter into this website are logged.
|
|
|
|
|
|
|
Ini Dia Web Hosting Murah Dengan Unlimited Domain
Mawan A. Nugroho, 18 Des 2016 10:15:12 WIB
Di dunia ini ada koléktor perangko, ada koléktor kupu-kupu, bahkan koléktor sepatu. Saya adalah koléktor Internét Domain Name yang mulai aktif di Dunia per-website-an sejak pertengahan tahun 90-an. Cukup lama ya? Kalau dihitung-hitung, jumlah domain yang saya miliki bisa mencapai 50 buah, dari yang paling murah yaitu .WEB.ID sampai yang lumayan mahal misalnya Anything dot ID.
Masalah yang muncul adalah: Mau diparkirkan di mana domain-domain itu? Ada sih jasa web hosting yang menyéwakan secara printilan, misalnya MasterWebNet yang berani pasang bandrol satu rupiah perbulan. Ini cocok hanya untuk parkir. Tidak bisa diisi contents yang banyak karena free space-nya lumayan imut. Satu sérver pun mungkin diisi banyak domain. Mungkin mirip stadion sépakbola yang penuh penonton. Kalau mau yang lebih nyaman, idCloudHost menawarkan pakét Rp 15 ribu perbulan. Saya pernah menggunakan layanan ini. Sangat tidak mengecéwakan. Sayangnya, 1 pakét hanya bisa diisi 1 domain. Artinya, hari-hari kita akan disibukkan dengan membayar tagihan web hosting yang jumlah rupiahnya kecil tapi munculnya sering.
Dulu saya mengira, solusinya adalah menyéwa web hosting yang mengizinkan satu akun diisi beberapa domain sekaligus. Istilahnya adalah addon Domain. Sayangnya, sepengetahuan saya, tak banyak layanan seperti ini. Kalau pun ada, kita hanya diizinkan menambah beberapa domain saja. Kalau mau banyak, mau tak mau kita harus mengambil pakét Reseller. Artinya, kita seolah pedagang écéran yang membeli dari pasar induk untuk dijual lagi. Namun sayangnya, tarif untuk pakét Reseller cukup menguras isi dompét. Umumnya di atas Rp 1 juta.
Sejak pertengahan tahun 90-an, sulit dihitung berapa jumlah perusahaan web hosting dalam negeri yang luar negeri yang pernah saya coba. Saking banyaknya! Ibarat kutu loncat, saya berpindah dari satu web hosting ke web hosting yang lain. Tentunya dengan membawa file backup html, php, dan mysql untuk dipasang di web hosting baru. Sangat melelahkan, tapi juga mengasyikkan.
VPS ADALAH SOLUSINYA
Dengan Virtual Private Server, seolah kita mempunyai satu sérver sendiri. Di sérver itu dipasang sistem operasi pilihan sendiri, entah Ubuntu, Centos, atau Windows Server. Émbél-émbél "virtual" menunjukkan bahwa server tersebut bukan berbentuk fisik seperti satu buah CPU, namun hanyalah virtual. Satu sérver bisa diisi beberapa VPS. Uniknya, bila ada VPS yang di-reboot, VPS lain tidak terpengaruh. Ini mirip seperti VirtualBox, VMWare, Parallels, QEMU, atau Windows Virtual PC.
Pindah dari shared web hosting ke VPN seolah berpindah dari "biasa makan di pinggir jalan" menjadi "makan di restoran". Kendala yang muncul adalah biaya! VPS dengan RAM 512 biasanya dibandrol Rp 150.000-an perbulan. Lumayan mahal, tapi keuntungannya juga jelas: Semua domain bisa dimasukkan ke situ.
Awalnya saya mencoba VPS dalam negeri. Dari situ saya mendapat pelajaran: Pengguna VPS dianggap lebih pintar dari pada pengguna shared web hosting sehingga saat saya butuh bantuan, ada customer support dari sebuah perusahaan yang lepas tangan alias tidak mau membantu. Katanya, "Dukungan hanya sampai membantu menyiapkan VPS. Setelah itu, setup dan sebagainya adalah di luar tugas kami." Dalem!
Percobaan pertama saya adalah Amazon Web Services. Awalnya kagum, tapi lama-lama pusing dengan skémanya yang rumit. Amazon memahami ini. Maka diluncurkanlah Amazon Lightsail pada akhir Novémber 2016. Menurut rumor, Amazon Lightsail (saya sering typo mengetik Lightsnail dan Lightnail) adalah pakét VPN untuk melawan Digital Ocean. Tidak tanggung-tanggung, tarifnya sama persis!
Dari AWS, saya pindah mencoba Google Cloud Platform. Lumayan dapat free trial. Tapi sayang, tetap rumit dan free space-nya kecil. Juga belum ada dukungan untuk Reverse MX A Record.
Dari AWS, saya mencoba Digital Ocean. Tarifnya yang hanya $5 cukup ringan bagi kantong saya. Yang tak kalah pentingnya, dukungan dan dokuméntasi DO sangat baik. Juga skémanya tidak ribet. Masalah klasik tentang sétting Apache, MySQL, PHP, DNS, dan segala téték bengék pun bisa diatasi dengan bantuan control panél yang tepat. Sekarang saya mulai memindahkan website dari shared web hosting ke VPN ini. Space 20 GB cukup bisa menampung belasan bahkan puluhan website. Yang berminat silakan klik ini kemudian mendaftar. Bila menemui kendala, saya akan mencoba membantu. Tolong mendaftar menggunakan link referral dari saya ya!
Bila anda berminat menambah anggaran dari $5 menjadi $10/bulan, saya menyarankan menggunakan Linode. Pada tarif ini, Linode mengungguli AWS dan DO dengan tawaran RAM sebesar 2 GB walau pun média penyimpanannya lebih kecil yaitu hanya 24 GB. Nanti kapan-kapan dibahas tentang ini. Saya mau ngetik nilai rapor dulu, héhehé…
INTINYA: Namun perlu dicatat bahwa Linode belum menerima pembayaran melalui PayPal. Hal ini cukup disayangkan dan agak menakutkan, sebab berarti nomor Kartu Krédit ada pada meréka! Bagaimana bila dibobol hacker?
Share on:
Belum ada komentar untuk artikel ini. Tambah komentar singkat.
Perhatikan! - Komentar anda baru dapat dilihat oleh umum setelah mendapat persetujuan dari Administrator.
- Untuk membendung serbuan spam, satu orang hanya boleh mengirimkan 5 komentar perhari. Jumlah komentar anda hari ini: 0 komentar.
- Nama ibukota negara kita adalah nama kota yang terletak di antara kota Tangerang dan Bekasi, tujuh karakter.
Pay attention please! - Your comment will be visible to the public after the approval of the Administrator.
- To stem the invasion of spams, one person may only submit 5 comments per day. The number of your comments today: 0 comment(s).
- Do not waste your time by trying to send spam. I guarantee your efforts will be futile. Okay... Suppose you could probably pass a CAPTCHA test, but you will not be able to pass a special test of us. Trust me!
|
|
|
|